Senin, 10 Mei 2010

Metode Asidimetri

Asidimetri adalah bagian dari analisis kuantitatif volumetri/ titrimetri yang larutan baku sekundernya bersifat asam. Larutan baku sekunder yang bisa digunakan adalah Asam Klorida (HCl) atau Asam Sulfat (H2SO4).

Rumus Molekul : HCl (Mr 36,5)
Nama : Asam Klorida/ Hydrochloric Acid.
Bentuk : Cairan.
Sifat : Tidak berwarna, berbau tajam, sangat mudah larut dalam air. Kemurnian paling tinggi 37% b/v bj : 1,17 g/ml.

Cara Pembuatan
Timbang HCl yang dibutuhkan.
Masukkan ke dalam piala gelas + Aquadest sedikit.
Aduk hingga larut.
Lalu tanda bataskan dengan aquadest sesuai kebutuhan.

Rumus Molekul : H2SO4 (Mr 98)
Nama : Asam Sulfat/ Sulfurnic Acid.
Bentuk : Cairan sedikit kental.
Sifat : Tidak berwarna, berbau tajam, larut dalam air secara eksoterm. Kemurnian paling tinggi 98% b/v bj : 1,81 g/ml.

Larutan Baku Primer Asidimetri adalah :
1. Baku Primer : Natrium Karbonat Anhidrat/ Sodium Carbonate Anhydrous.
Sifat : Berupa padatan kristal putih, mudah melapuk oleh udara, mudah larut dalam air secara eksoterm dan tidak higroskopis.
Perlakuan : Sebelum digunakan untuk membakukan larutan sekunder, Natrium karbonat dikeringkan pada suhu 270 derajat Celcius selama 1 jam, kemudian didinginkan di dalam eksikator.
2. Baku Primer : Di-Natrium Tetraborat Dekahidrat/ Sodium Tertaborate Decahydrate.
Bentuk : Berupa padatan kristal putih, sedikit mengkilap, sukar larut dalam air dingin, nudah larut dalam air panas dan tidak higroskopis.

Penetapan Kadar dalam Asidimetri:
1. Penetapan kadar Natrium Bikarbonat.
2. Penetapan kadar Ammonia.

Indikator dalam metode ini adalah Merah Metil (MM).
Warna akhir dalam metode ini adalah Merah Muda Seulas (MMS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar