Asidimetri adalah bagian dari analisis kuantitatif volumetri/ titrimetri yang larutan baku sekundernya bersifat asam. Larutan baku sekunder yang bisa digunakan adalah Asam Klorida (HCl) atau Asam Sulfat (H2SO4).
Rumus Molekul : HCl (Mr 36,5)
Nama : Asam Klorida/ Hydrochloric Acid.
Bentuk : Cairan.
Sifat : Tidak berwarna, berbau tajam, sangat mudah larut dalam air. Kemurnian paling tinggi 37% b/v bj : 1,17 g/ml.
Cara Pembuatan
Timbang HCl yang dibutuhkan.
Masukkan ke dalam piala gelas + Aquadest sedikit.
Aduk hingga larut.
Lalu tanda bataskan dengan aquadest sesuai kebutuhan.
Rumus Molekul : H2SO4 (Mr 98)
Nama : Asam Sulfat/ Sulfurnic Acid.
Bentuk : Cairan sedikit kental.
Sifat : Tidak berwarna, berbau tajam, larut dalam air secara eksoterm. Kemurnian paling tinggi 98% b/v bj : 1,81 g/ml.
Larutan Baku Primer Asidimetri adalah :
1. Baku Primer : Natrium Karbonat Anhidrat/ Sodium Carbonate Anhydrous.
Sifat : Berupa padatan kristal putih, mudah melapuk oleh udara, mudah larut dalam air secara eksoterm dan tidak higroskopis.
Perlakuan : Sebelum digunakan untuk membakukan larutan sekunder, Natrium karbonat dikeringkan pada suhu 270 derajat Celcius selama 1 jam, kemudian didinginkan di dalam eksikator.
2. Baku Primer : Di-Natrium Tetraborat Dekahidrat/ Sodium Tertaborate Decahydrate.
Bentuk : Berupa padatan kristal putih, sedikit mengkilap, sukar larut dalam air dingin, nudah larut dalam air panas dan tidak higroskopis.
Penetapan Kadar dalam Asidimetri:
1. Penetapan kadar Natrium Bikarbonat.
2. Penetapan kadar Ammonia.
Indikator dalam metode ini adalah Merah Metil (MM).
Warna akhir dalam metode ini adalah Merah Muda Seulas (MMS).
Senin, 10 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar